Dini hari tadi, ketua The Fed, Jerome Powell kembali mengumumkan kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin. Hal ini membawa suku bunga di negeri Paman Sam tersebut menjadi 5.50%, yang merupakan suku bunga tertinggi di negeri itu selama 22 tahun terahkir.
Namun ada sedikit yang berbeda dalam pengumuman kali ini. Dalam press conferencenya, Jerome Powell tidak lagi memastikan kenaikan suku bunga pada meeting yang akan datang di meeting selanjutnya di bulan September 2023. Beliau mengatakan bahwa beliau tidak mengkonfirmasi bahwa kenaikan akan terjadi lagi di bulan September namun beliau juga tidak mengatakan bahwa tidak akan ada kenaikan di meeting berikutnya.
Dengan demikian, pergerakan USD kedepannya akan cenderung melemah dan bergerak fluktuatif bila ada data terkait ketenagakerjaan yang keluar. Beberapa ekonom juga mengatakan sekarang adalah waktunya untuk The Fed membiarkan market untuk merasakan dampak dari kenaikan suku bunga tersebut, sehingga ekonom menganggap akan bijaksana bagi The Fed untuk menahan kenaikan suku bunga pada pertemuan selanjutnya.
Sumber:
