Semalam, ketua The Fed, Jerome Powell menyampaikan pidatonya di Jackson Hole Symposium. Sebuah acara tahunan yang dihadari oleh ketua bank sentral dari banyak negara, para menteri keuangan, ekonom dan juga akedemisi.
Dalam pidatonya Powell kembali menyatakan komitmentnya untuk mencapai target inflasi 2% sesuai dengan mandat ganda yang diemban oleh The Fed. Beliau menyatakan bahwa The Fed siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan dan berencana untuk mempertahankan kebijakan yang restriktif sampai yakin bahwa inflasi bergerak menuju target dengan berkelanjutan.
Inflasi total PCE di Amerika mencapai puncaknya pada 7 persen pada Juni 2022 dan kemudian turun menjadi 3,3 persen pada Juli 2023. Core PCE mencapai puncaknya pada 5,4 persen pada Februari 2022 dan turun menjadi 4,3 persen pada Juli yang lalu. Namun, beliau merasa bahwa penurunan bacaan dua bulan terakhir masih belum cukup untuk membangun keyakinan bahwa inflasi akan bergerak menuju target dengan berkelanjutan.
Beliau juga menyingung mengenai keadaan lapngan pekerjaan disana, dimana pasokan tenaga kerja telah membaik, ditandai dengan partisipasi yang lebih tinggi di kalangan pekerja usia 25-54 dan peningkatan imigrasi. Namun, Powell merasa masih ada ketidakpastian mengenai lama waktu penyesuaian pasar tenaga kerja.
Kesimpulan:
Diprediksi USD masih akan menguat meskipun dalam level yang terbatas. Data-data ketenaga kerjaan dapat mempengaruhi menguat atau melemahnya USD. Hingga saat ini, market masih menilai bahwa sektor tenaga kerja di Amerika Serikat masih cukup kuat.
Sumber:
Seluruh tulisan dalam blog ini adalah analisa dan opini pribadi penulis akan data dan sentimen yang ada di market. BUKAN suatu ajakan untuk open posisi dan juga BUKAN jaminan pembaca akan profit.
