Bank of Japan (BoJ) baru saja mengumumkan kebijakan moneter terbarunya, dengan beberapa poin yang penting untuk diperhatikan. Di antara poin-poin tersebut, BoJ telah menghapus referensi dalam pernyataannya tentang jumlah pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB) yang dilakukan per bulan. Selain itu, suku bunga dipertahankan pada level 0-0,10%, mengindikasikan keputusan untuk mempertahankan kebijakan moneternya.
Lebih lanjut, BoJ melihat risiko terhadap perekonomian secara umum seimbang, namun mengakui adanya ketidakpastian yang sangat tinggi terkait dengan prospek ekonomi dan harga Jepang. Meskipun ada beberapa pelemahan, BoJ menyatakan bahwa perekonomian Jepang telah pulih secara moderat. Mereka juga melihat peningkatan dalam kesenjangan output dan harapannya adalah meningkat secara bertahap.
BoJ mencatat bahwa ekspektasi inflasi jangka menengah dan panjang sedikit meningkat. Mereka juga berpendapat bahwa kondisi keuangan saat ini telah akomodatif. Selain itu, BoJ melihat bahwa perusahaan-perusahaan semakin meneruskan kenaikan upah ke harga jual, yang menunjukkan potensi siklus positif kenaikan upah dan inflasi yang berkelanjutan.
BoJ juga mengakui perlunya kewaspadaan terhadap pergerakan mata uang dan pasar, serta dampaknya pada perekonomian dan harga. Secara keseluruhan, BoJ berpendapat bahwa konsumsi kemungkinan akan meningkat secara bertahap. Mereka juga menegaskan bahwa kondisi moneter yang akomodatif akan terus berlanjut dalam jangka waktu saat ini.
Dalam menghadapi berbagai faktor dan tantangan yang dihadapi oleh ekonomi Jepang, terutama dalam konteks ketidakpastian global yang sedang terjadi saat ini, BoJ telah mempertahankan sikap kebijakan moneter yang akomodatif. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan dukungan bagi pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang stabil di Jepang.
Melalui kebijakan moneter yang telah diterapkan, BoJ berharap dapat mendorong aktivitas ekonomi yang lebih kuat dan mencapai target inflasi yang lebih tinggi. Namun, BoJ juga harus tetap mengawasi perubahan dalam perekonomian global dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prospek ekonomi Jepang.
Dalam kesimpulan, Bank of Japan telah mengumumkan kebijakan moneter terbarunya dengan fokus pada pemeliharaan kondisi moneter yang akomodatif. Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang hadir di tingkat global, BoJ mempertahankan sikap waspada dan siap untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil di Jepang.
Pasca press conference Guberur Ueda dari BOJ, pasar merespon negatif kebijakan tersebut dan USDJPY bergerak menguat kurang lebih 200 pips, jauh diatas rata-rata 20 hari terahkir, 70 pips.
